![]() |
| Gong Cilokak Pade Girang Dusun Kr Bedil Selatan Desa Kediri Kabupaten Lombok Barat |
Saya masih ingat dengan
kata-katanya pak jufri (seniman asal gorontalo) dalam mendefinisikan arti kata
seni, sewaktu saya ikut serta di silaturrahmi lingkar seni wallacea dulu. Kata
beliau “seni itu membaca mendengar dan merasa semua hal yang berada ditataran
kehidupan manusia”.
Dusun kr bedil selatan dan dusun kr
bedil timur merupakan dusun yang berada di desa Kediri kecamatan Kediri
kabupaten Lombok barat. Sebelumnya kedua dusun ini menjadi satu dengan dusun kr
bedil selatan saja dan pada akhir tahun 2009 lalu kedua dusun ini mekar terbagi
menjadi dua dengan dusun kr bedil timur.
Dalam sejarah peradabannya kedua
dusun ini memiliki satu unsur kekeluargaan yang sampai saat ini masih erat
memiliki ikatan solidaritas yang tinggi. pemuda – pemudinyapun sampai saat ini
masih tetap dalam struktur satu kepengurusan yang kerap kali disebut dengan
remaja kr bedil selatan dan timur. Hal ini dikarenakan dengan sosiokulturnya
yang masih tinggi pada tataran elektabilitasnya di desa Kediri.
Berbicara dengan prestasi dan
produktivitasnya juga tidak kalah dengan dusun-dusun yang lain, dimana ekonomi
masyarakatnya terkategori tinggi dengan produktivitas yang mampu bersaing
kekancah internasional, seperti adanya sentra produksi kopiah kota santri dan
masih banyak lagi usaha kecil menengah yang mempunyai nilai sejarah dan
beregenerasi hingga saat ini, contoh kecilnya seperti serabi papuk iti.
Berada dilingkungan kota santri,
Dusun yang akrab disebut dengan dusun ”besopok” ini juga ternyata menyimpan
sejarah seni yang luar biasa jika disimak lebih jauh lagi, terutama diseni
musiknya.
Pada saat itu saya tidak sengaja
mendatangani rumah kediaman bapak ciin. Saya beranjak kesana dengan ditemani
teman yang juga merupakan anak misan dari bapak ciin. Sesampai disana saya
melihat gong music tradisional yang
bertuliskan CILOKAK PADE GIRANG KR BEDIL SELATAN. Sebagai
penduduk asli dusun kr bedil yang kurang tau dengan itu sayapun sangat
penasaran dengan apa arti dari tulisan yang saya lihat tersebut. Hal itu yang
membuat saya bertanya kepada bapak ciin. Tak disangka pertanyaan saya dijawab
dengan sangat valid dari sejarah keberadaan cilokak tersebut sampai dengan
prestasi-prestasi yang didapat.
Berawal dari kegemaran warga
terdahulu dalam mengembangkan music tradisional yang pada zaman itu turun
temurun diajarkan kebeberapa pemuda dusun. Pada saat itu pak ciin belajar dari
tokoh-tokoh terdahulu yang memang menyukai music ini.
Pada tahun 1968 beliau meneruskan
bakat bermain cilokaknya keteman-teman terdekat yang ada didusun kr bedil, saat
itu mereka masih menggunakan alat-alat seadanya yang ditambahkan dengan alat
music yang berbahan alat dapur sperti ember tutup panci baskom yang mereka
sulap menjadi alat music yang merdu. Sebetulnya alat musik cilokak terdiri dari
beberapa bagian yakni seruling, gambus, gendang, jidur, rincik dan mandolin,
namun pada saat itu pak ciin hanya memiliki seruling, gambus rincik dan
gendang saja oleh karna itu ia
memutuskan untuk membuat alat music menggunakan peralatan dapur sebagai
pelengkap teman-temannya yang ingin belajar.
“jangan salah dengan gabungan
peralatan dapur dengan alat music cilokak yang saya punya itu, hasilnya tidak
kalah merdu dibanding dengan alat musik lainnya” sentak pak ciin kepada
saya.
Seiring berjalannya waktu sembari
bermain dan belajar musik dengan teman-temannya, pak ciin merasa bahwa
teman-temannya cukup mantab untuk dijadikan personil dalam group music
cilokaknya. Dan akhirnya beliau menggagas cilokak pade girang tersebut dengan
teman-temannya pada tahun 1970, yang beranggotakan 9 orang diantaranya yakni
bapak ciin, bapak kamal, madon, mega, aspihan, akim, bapak pai, usup, alen dan yek.
Sebelum itu cilokak ini sudah lama
berkembang didaerah bagian timur selatan pulau Lombok terutama dibagian pesisir
pantai dan adajuga dibagian kabupaten Lombok tengah sampai merujuk ke bagian
barat pulau lombok.
Cilokak adalah kesenian music
tradisional yang kental dengan ciri khas sasak, nama cilokak tersebut diambil
dari judul lagu yang digemari oleh masyarakat pada waktu itu. Arti cilokak itu
sendiri sampai sekarang masih belum diketahui secara pasti. Akan tetapi ada
yang mengatakan bahwa arti kata cilokak itu berasal dari dua bahasa yakni
bahasa mandarin dan bahasa sasak, yang CI berarti kesenian dan LOKAK berarti
orang tua. Dari kedua gabungan bahasa ini bisa disimpulkan bahwa cilokak itu
yakni kesenian orang tua.
Music cilokak ini dikenal dengan
genre music lawas,sesambatan,Rerambangan yg tentu bercirikan Memelas dan sahdu
dengan suara Khas Sya’ir yang mengandung Pesan pesan dan Petuah yang membawa
pada Sikap sikap dan Perilaku Sasak yang Tindih,Tawadduk dan bersahaja.
Dari beberapa saat setelah
terbentuknya cilokak pade girang ini banyak hal yang didapati oleh pak ciin dan
teman-teman. Mulai dari prestasi, undangan, bantuan dan banyak lagi. Hal ini
yang menjadikan cilokak pade girang dikenal diberbagai daerah di Lombok barat.
![]() |
| Bapak Ciin |
Sedikit cerita tentang bapak ciin.?
Bapak ciin ini merupakan salah satu
maestro dusun kr bedil selatan yang multi ahli dalam memainkan music. Hampir semua alat music tradisional bisa ia
mainkan, terutama digambus ia biasa memainkan music gambus dengan nada dan
irama yang sangat menggugah perasaan hati kita yang mendengarnya.
Saya sangat ingat sekali waktu saya
kecil dulu ketika saya masih berumur 7 tahun saat dimana saya masuk sekolah
dasar. Saya terakhir kali mendengar beliau memainkan musiknya dibelakang rumah
saya yang waktu itu rumah saya dengan beliau sangat berdekatan. Saat itu beliau
membawakan lagu sasak tempo dulu seperti berugak elen, dan inak tegining amak
teganang. Sembari saya duduk teras belakang rumah saya menghayati lagu itu
hingga tertidur. Saya sangat ingat ketika itu saya tidur duduk dengan terbawa
oleh lantunan music cilokak dengan nyanyian-nyanyiannya.
Music memang menjadi hobinya pak
ciin sejak berumur 5 tahun, hal itu ia akui saat saya mengobrol diteras depan
rumahnya. “ sejak saya masih seumuran cucu saya yayan, dari saat itulah saya
sudah mulai senang menekuni music.” Ucap bapak 7 anak ini sambil tersenyum
sipu.
Yayan adalah cucu dari anak
perempuannya yayah yang saat ini berumur 5 tahun. Kini yayan sering ia ajak
memainkan music dan mengenalkan cara memainkannya, meskipun yayan sering
terkesan bermain-main dan terkadang merusak alat musiknya. Tapi beliau (pak
ciin) yakin bahwa ia melihat bakat yang tersimpan dari yayan dalam bermain
music tradisional.
Selain hobi bermain music pak ciin
juga sering melakoni kegiatan teater sasak. Dimana pada waktu ia masih muda ia
sering mengikuti acara-acara lawakan sampai pada akhirnya ia ikut menjadi
pelawak. Pelawak sasak yang ia geluti waktu itu yakni “jongos”.
Jongos adalah seni teater yang
dimainkan oleh 2 hingga 3 pemeran dengan berseragam seperti pembantu kerajaan
dan berdandang menor layaknya seorang pelawak dengan berlipstikan tebal hingga
menutupi mulutnya. Konon jongos ini merupakan kegiatan hiburan yang diadakan
oleh kerajaan disasak zama dulu dengan maksud untuk menghibur raja-raja yang
datang dari luar pulau lombok. (sumber bapak ciin)
Banyak hal yang dapat saya pelajari
dari seorang bapak ini, yang dimana sampai saat ini beliau masih berkeinginan
untuk melanjutkan seni music dan jongos yang dahulu menjadi rutinitasnya
sehari-hari. Dalam posisi saya saat ini, pemuda yang kurang mengetahui tentang
seni budaya yang belum sempat saya pelajari, merasa sangat tertarik untuk
mengajak teman-teman yang lain dalam ikut serta melanjutkan apa yang diinginkan
oleh pak ciin selama ini.
Hal ini sangat membantu untuk
menambah pengetahuan kita terkait dengan sejarah, tradisi dan budaya yang
diturunkan oleh nenek moyang kita yang belum tentu bisa kita ketahui hingga
detik ini.
Tulisan By Yongki :











