Pages

Rabu, 21 Juni 2017

Teras Berajah: Kenapa saya senang membaca sedang kamu tidak? Kenapa kamu senang berhitung sedang saya tidak?!


Ada banyak sekali hal yang tidak bisa dijelaskan dimuka bumi ini. Kenapa seseorang terlahir dengan kulit hitam, kenapa seseorang terlahir dengan kulit putih, kenapa ada sebagian orang yang terlahir dengan tubuh sempurna, kenapa ada sebagian yang lainnya lagi tidak.

Sesungguhnya, jika kita semua percaya bahwa Allah SWT itu merupakan perencana yang terbaik, maka praktis dalam pikiran dan hati ini akan tertanam sebuah keyakinan bahwa ada maksud dan tujuan tersendiri dibalik segala ciptaannya yang berbeda-beda. Dan jika kita merenungi lebih dalam lagi, maka kita akan mendapati sebuah kenyataan yang tak terelakkan bahwa setiap yang telah diciptakan oleh Allah SWT memiliki keterkaitan masing-masing.

Sebelumnya, tulisan ini berawal dari seringnya saya disodorkan sebuah pertanyaan tentang bagaimana cara menumbuhkan minat membaca dan menulis. Pertanyaan yang selalu bisa membuat saya mengerutkan kening setiap kali mendengarnya.

Sejujurnya, saya sendiri tidak tahu persis jawabannya. Kenapa saya tiba-tiba senang membaca? Kenapa tiba-tiba saya bisa menulis?

Sungguh, menjawab pertanyaan seperti ini tidak semudah ketika seseorang bertanya bagaimana cara bermain gitar dan kita hanya tinggal menjawab; Beli gitar lalu latihan.

 Lebih dari itu, pertanyaan ini menuntut jawaban yang lebih mendalam tentang bagaimana seseorang bisa menumbuhkan ‘Rasa’ pada sesuatu. Bagaimana mungkin seseorang bisa mahir bermain gitar sedang dia sendiri tidak memiliki minat untuk memegang gitar?’

Kita semua pasti tau setiap orang diciptakan dengan kelebihan juga kekurangan masing-masing. Dari miliyaran makhluk hidup dimuka bumi ini tidak ada satupun yang memiliki bentuk juga karakter yang persis sama.

Perlu kita semua pahami kembali bahwa Allah SWT tidak hanya menciptakan bentuk kita saja yang berbeda, namun segala yang tertanam pada diri kita sendiri semuanya memiliki perberbedaan,  tidak ada yang sama. Bahkan secuilpun tidak ada yang sama. Begitu juga karakter seseorang. Karakter seseorang diciptakan berbeda-beda.

Lalu kemudian kenapa seseorang bisa senang sekali membaca sedang yang lainnya membaca satu kalimat saja rasanya akan muntah-muntah?

Kembali lagi kepada perbedaan karakter yang telah Allah SWT tanamkan dalam diri kita masing-masing. Seseorang bisa saja memiliki kelebihan minat baca tapi dibalik minat bacanya yang tinggi mereka biasanya tidak pernah menyukai hal-hal yang berkaitan dengan hitung-hitungan. Jelas, matematika merupakan musuh terbesarnya.

Lalu bagaimana orang yang tidak memiliki minat sedikitpun pada matematika ini dibentuk agar menyukai matematika?

Saya rasa itu merupakan hal yang sangat sulit untuk dilakukan, bagaimana mungkin kamu mengharapkan tanah yang sebelumnya di tanami pohon rambutan akan menumbuhkan pohon kelapa?  
Sebagian orang mungkin akan dengan mudah mengatakan “Bisa saja, asal ada kemauan yang besar juga dan kerja keras.”

“Maaf, tapi bagaimana mungkin seseorang mau bekerja keras untuk sesuatu hal yang tidak ia minati sama sekali?”

Hal ini sama menggelikannya ketika salah satu teman saya menyatakan ingin sekali gemar membaca tapi ketika saya ajak mengunjungi perpustakaan ia selalu mengelak dengan mengatakan; ‘Tumbuhkan saja dulu minat baca saya. Bagaimana bisa saya pergi ke perpustakaan sedang minat baca saya tidak ada?’

Hastaga… penyakit macam apalagi ini. Bagaimana bisa seseorang ingin memiliki sebuah pohon rambutan yang rimbun sedang ia tidak mau menanam bibitnya terlebih dahulu?
Sejak saat itu kemudian saya menyimpulkan bahwa minat dan kemauan adalah dua hal yang berbeda (padahal awalnya saya kira sama).

Kamu bisa saja punya kemauan yang besar untuk menjadi gitaris terkenal tapi kamu tidak punya minat sama sekali untuk  bermain gitar kemudian masuk akalkah jika suatu hari kamu menjadi gitaris terkenal?

Tentu tidak!!!

Minat dan Keinginan itu merupakan dua hal yang berbeda. Seseorang mungkin bisa saja memiliki kemauan yang besar namun belum tentu memiliki minat untuk mewujudkan kemauan tersebut.
‘Minat’ itu ibarat pondasi sebuah bangunan sedang kemauan merupakan tiang-tiang yang akan menyanggah bangunan tersebut agar bisa berdiri kokoh. Lalu bagaimana tiang penyanggah ini akan berdiri jika tidak memiliki dasar sebagai tempat tumpuannya?

Lebih jauh lagi coba pikirkan kembali untuk apa kita diciptakan dimuka bumi ini. sebab, selalu ada tujuan Allah SWT menciptakan sesuatu.

Lalu apa tujuan Allah SWT menciptakan kamu?

Kamu mungkin tidak senang menulis tapi kamu pandai beraksi di depan kamera. Mungkin saja kamu memang tidak diciptakan untuk menjadi seorang penulis tapi lebih ke seorang Vlog  atau seorang pembawa acara. Maka latihanlah membawakan sebuah acara jangan capek-capek menghabiskan waktu untuk menulis karena memang kamu bukan diciptakan untuk itu.

Kamu mungkin tidak pandai beraksi di depan kamera tapi kamu sangat pandai menyusun sebuah bentuk bangunan mungkin saja kamu memang diciptakan bukan untuk menjadi seorang aktor tapi lebih ke seorang arsitektur. Maka latihanlah mendesign sebuah bangunan jangan capek-capek menghabiskan waktu untuk beraksi di depan kamera karena memang kamu bukan diciptakan untuk itu.

Kamu mungkin tidak pandai dalam mendesaign bangunan tapi kamu pandaii dalam melihat peluang dalam keseharian mungkin saja kemudian kamu bukan diciptakan untuk menjadi seorang designer bangunan tapi lebih ke seorang pengusaha. Maka berusahalah untuk menciptakan sebuah usaha jangan capek-capek menghabiskan waktu mendesign bangunan karena memang kamu bukan diciptakan untuk itu.

Kamu mungkin pernah menemukan seorang musisi yang terkenal menulis sebuah buku, akan tetapi bukunya tidak terlalu terkenal, hanya terdengar ketika promosi saja, selebihnya lenyap. Tidak pernah menjadi buku best seller atau buku dengan penjualan terlaris. Sejalan dengan orang yang basicnya memang seorang penulis yang bukunya selalu menjadi langganan best seller tapi ketika dia menciptakan sebuah lagu tidak pernah menempati list tangga lagu teratas.

Kamu mungkin sering mendengar seseorang mengatakan bahwa yang perlu ditumbuhkan pertama kali itu adalah kemauan yang besar tapi kamu juga mungkin tidak kalah sering melihat orang yang sulit sekali menumbuhkan kemauan.

Menurut pendapat saya pribadi. Catat kembali, ‘menurut pendapat saya pribadi’. Itu semua bukan hanya tentang menumbuhkan sebuah kemauan tapi memang benar-benar kamu tidak diciptakan untuk hal tersebut.

Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya tidak dapat hidup sendiri. Perlu bersosialisasi membangun relasi dengan orang lain, saling membantu, saling mengisi kekurangan masing-masing.   
Coba renungkan kembali ketika kamu memang diciptakan untuk menjadi seorang penyanyi kemudian memiliki keinginan untuk menciptakan sebuah lagu maka akan mudah sekali hal tersebut untuk dilakukan karena memang kamu telah tercipta untuk hal tersebut. untuk hal itulah kamu diberikan suara yang melengking merdu menyiul haru.

Jadi ketika kalian bertanya kenapa seseorang bisa senang sekali membaca terlihat mudah sekali membuat tulisan bukan semata-mata karena mereka berusaha keras untuk menjadi seorang penulis mengorbankan sebagian waktunya untuk menulis tapi memang orang itu memang diciptakan untuk menjadi seorang penulis jalannya di bumi ini memang menuntunnya untuk menjadi seorang penulis. Allah SWT memang telah menanamkan dalam dirinya bibit-bibit yang diperlukan untuk menjadi seorang penulis yang kemudian orang tersebut tumbuh kembangkan dan ketika telah matang jadilah ia penulis yang handal.

Coba saja sekarang kamu yang pintar sekali dalam hal bermain musik, kemudian ingin sekali menjadi seorang penulis, hingga hari-hari kamu habiskan hanya untuk menulis, menulis dan menulis apa yang akan kamu dapatkan kemudian adalah kamu akan cepat sekali merasa bosan,  kemudian mencuri-mencuri waktu untuk bermain musik, tidak lain itu semua karena kamu memang diciptakan bukan untuk menjadi penulis akan tetapi seorang musisi. Bisa saja kemudian kamu jadi pintar menulis akan tetapi sangat mustahil kemudian tulisanmu akan mengalahkan orang-orang yang memang dilahirkan untuk menjadi seorang penulis.

Jadi kenapa saya katakan semua ini memiliki keterkaitan. Seorang yang pandai menulis mungkin tidak pandai mendesign cover untuk buku-bukunya, diciptakanlah kemudian untuknya seorang yang mahir dalam mengimajinasikan gambar menjadi sebuah cover buku tapi tidak pandai menulis.
Kita semua diciptakan berbeda-bedar agar saling berjalan bersama melengkapi kekurangan masing-masing. Tidak pernah ada yang sempurna di muka bumi ini. Kita semua ibarat sebuah puzzle yang tercecer akan sempurna apabila kita saling mengisi dan melengkapi.

Sekian dari saya mohon maaf untuk segala kesalahan… wassalam…
Ah ya, jangan lupa tinggalkan komentar, kritik dan saran sepedas-pedasnya. Sebab itu merupakan hal yang lebih saya hargai.


0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto Saya
Cowo Yang Gagal tampan Sampe Akhirnya Mutusin Jadi Cowo Mapan | Hobi Banget Main Bola | 100% Madridista|