Pages

Sabtu, 03 Juni 2017

Kunjungan Dari Komunitas Pasir Putih

Kolaborasi diskusi kolektif antara komunitas Teras Berajah dan komunitas Pasir Putih.


Kediri. Senin, 31/Mei/2017 - Teras Berajah kedatang tamu dari salah satu komunitas yang berbasis di Pemenang Lombok Utara. Sebagian dari kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan komunitas ‘Pasir Putih’. Untuk kamu yang belum tau atau ingin tau lebih jauh tentang komunitas Pasir Putih, kamu bisa mengunjungi situs resmi mereka langsung di Pasirputih.org. Buat kamu yang sudah tau… bodoamat si *hehe

Well, disini saya akan menceritakan sedikit mengenani kedatangan mereka ke Teras Berajah. Malam itu selepas tarawih yang ‘memegalkan’ karena kebetulan dapet imam tarawih yang suaranya merdu MasyaAllah (Hukum alam: Semakin merdu maka bacaan semakin pelan) saya teringat akan jadwal Teras Berajah. Niat hati ingin istirahat sejenak meluruskan otot-otot kaki seketika buyar ketika suara dari salah satu teman yang mengajak saya untuk segera bergegas menuju tempat diadakannya Teras Berajah karena ‘katanya’ disana telah menunggu teman-teman dari komunitas Pasir Putih.

Sebelumnya diperjalanan pulang, saya juga sempat berpapasan dengan yongki pak ketua dari Teras Berajah yang terlihat begitu buru-buru mencari Bang Jack selaku Humas dari Teras Berajah. Berhubung tadi saya juga sempat melihat Bang Jack sedang kumpul-kumpul dengan beberapa temannya di pinggir jalan. Jadilah saya sarankan pada pak ketua untuk mencari Bj langsung ke tempat tersebut.
Setelah berganti pakaian lalu beberapa kali menenggak minuman, sayapun berjalan menuju tempat berkumpulnya teman-teman dari Teras Berajah.

Kampretnya, ketika sudah sampai, saya tidak menemukan satupun dari anggota Teras Berajah. Hanya tiga orang teman dari komunitas Pasir Putih dan satu orang bapak H. Siap selaku pemilik rumah yang memfasilitasi kami tempat diadaknnya kegiatan Teras Berajah.
Saat itu juga, dilema membekap saya. Mau balik nyari teman-teman yang lain sudah terlanjur ngucap salam, mau ikutan nimbrung takut nanti  gak tau mau ngomong apa’an. Tapi yaudah Bismillah saya memberanikan diri untuk ikut nimbrung di tengah-tengah mereka. Untuk beberapa saat saya merasa agak nyaman (karena gak ada obrolan plus ngeles mainin sosmed) sampe akhirnya salah satu dari teman-teman Pasir Putih bertanya kepada saya (belakangan saya tau namanya Siba’)

“Disini kegiatannya apa saja?”
Jleb!!! Saya yang lagi khusyuk-khusuknya baca-baca Time Line sempat kaget. Gak tau mau jawab apa, yaudah jawab sekenanya.

“Kegiatannya? Ya cuma belajar-belajar aja udah.” Ngeles lagi, mainin sosmed. 

Si siba? melongo.

Dalam hati: ‘Anjiirrr…. Jawaban macam apa ini? gak berbobot sama sekali.’ 

Setelah itu? gak ada lagi yang nanya-nanya ke saya. Haaaaa ha *KetawaJahat

Mungkin kalo 15 detik aja kaya gini terus reputasi Teras Berajah bakalan hancur saat itu juga tapi untungnya, beberapa saat kemudian datanglah Bang Jack bersama beberapa koleganya. Menyusul juga yongki serta beberapa anggota Teras Berajah (si kampret yang barusan teriak teriak depan rumah yang saya kira udah stay di Teras Berajah).

Belum puas dengan jawaban saya barusan (ya jelaslah) si siba’ balik nanya lagi ke Bang Jack. Terjadilah percakapan yang amat menarik untuk disimak waktu itu, pembahasan mengenai latar belakang terbentuknya Teras Berajah sampai rencana kedepannya Teras Berajah akan seperti apa dijelaskan secara gamblang dan terperinci oleh Bang Jack.

Saya yang kebetulan duduk di dekat Bang Jack waktu itu cuma bisa senyum, ngangguk-ngangguk, senyum, ngangguk-ngangguk, senyum, ngangguk lagi, udah gitu aja terus sampe Teras Berajah berubah jadi Teras Dugem syari’ah.

Setelah menjelaskan panjang lebar tentang Teras Berajah. Sekalian minta pendapat dari teman-teman yang lain untuk mengenalkan lebih jauh tentang Teras Berajah. Akhirnya, tibalah giliran teman-teman dari komunitas Pasir Putih untuk  memperkenalkan kepada kami tujuan kedatangan mereka ke Teras Berajah. Tidak lupa juga bagaimana asal usul terbentuknya komunitas Pasir Putih dan cerita mistis apa saja yang berkembang ditengah-tengah mereka saat ini (Ok point yang terakhir itu sebenarnya tidak ada).
“Sebenarnya ini ajang silaturrahmi saja. Mudah-mudahan selepas ini kita bisa punya gagasan bersama. Apa yang bisa kita lakukan. Karena kami di Pasir Putih sangat senang melakukan banyak hal.” ujar siba sebelum mulai mengenalkan Pasir Putih kepada kami.

  “Jadi kami (Pasir Putih) terbentuk pada tahun 2009 akhir. Pada tahun 2010 kami sudah mulai melakukan kegiatan-kegiatan. Awalnya itu dari kegiatan Literasi Media. Pada waktu itu ada loka karya atau workshop tentang media dari forum lempeng namanya. Pada tahun 2010 ada workshop literasi media, namanya aku masa. Aku masa kemudian menjadi idiologi atau landasan pikiran bagi Pasir Putih. Jadi setiap gerakan selalu berpatokan pada aku masa. Aku masa itu sederhana. Aku dan masa. Jika di lebur aku masa itu bisa menjadi. I am the public (Aku masyarakat). Jadi kami tidak lagi membedakan satu individu dengan masyarakat. Atau misalnya Pasir Putih dengan masyarakat. Akan tetapi Pasir Putih merupakan bagian dari masyarakat. Dan isu-isu yang kami kerjakan di Pasir Putih  itu adalah tentang realitas sosial masyarakat. Jadi tidak jauh-jauh dari itu.” terang siba.

Dan kerennya, Pasir Putih ini memang memiliki banyak sekali program yang melibatkan masyarakat. Karena saat itu juga kami langsung di suguhkan dengan potret-potret dari kegiatan mereka. Sangat sejalan dengan apa yang menjadi landasan pikiran mereka selama ini. Aku dan Masyarakat.  

Menarik saja saat melihat potret masyarakat ramai berkumpul di satu tempat berdesakan dalam satu frame menyaksikan kegiatan yang diadakan oleh teman-teman dari Pasir Putih. Hal yang sangat jarang terjadi tentunya mengingat ada lebih banyak orang yang memilih untuk asyik sendiri dengan gadget dan segala macam tetek bengeknya.

Ah ya, salah satu yang menjadi program andalan Pasir Putih itu adalah Belajar Aksara. 
“Belajar aksara itu persis seperti gagasan teman-teman. Melihat potensi kemudian itu di olah.” Ujar siba coba menerangkan sedikit tentang Belajar Aksara. Karena kebetulan saat itu ikut juga Ijtihad selaku pemegang program Belajar Aksara. “Jadi nanti lebih jauh tentang Belajar Aksara akan disampaikan oleh Ijtihad.” lanjutnya

Programnya yang lain yakni Bangsal Menggawe. Bangsal ini sejenis pelabuhan kecil tempat transit wisatawan sebelum menyebrang ke tiga gili. Bangsal Menggawe Biasanya diadakan  dengan mengundang seniman-seniman dari seluruh daerah yang diadakan sekali dalam satu tahun.

Ada juga Kanal Pasir Putih yang menayangkan kegiatan warga sehari-hari melalui media tv kabel. Jadi kegiatan warga direkam kemudian rekaman tersebut ditayangin lewat penyedia jasa tv kabel gitu. Yang dirumahnya ada tv kabel pasti tau ni. Atau pasti pernah ngalamin pas lagi asik-asiknya nonton sinetron apa gitu, misalnya nonton sinetron anak jalanan pas mau masuk adegan balap baru mau nge gas tiba-tiba tayangannya berubah jadi acaran sunatan bapak-bapak pengajian misalnya. Nah, kurang lebih seperti itulah Kanal Pasir Putih ini.

Belum lagi Biskop Pasir Putih yang diadakan dua kali dalam satu minggu yang kegiatannya itu mengkaji film. Tapi bukan film-film sembarangan. 

“Ada seorang penulis yang menulis 101 film yang wajib ditonton sebelum mati. Nah film-film seperti inilah yang kami konsumsi. Tidak hanya berbicara film sebagai film tapi juga yang kita bisa belajar sejarah, belajar budaya bisa belajar, politik.” Jelas siba waktu itu.  

Beberapa program yang saya sebutkan diatas itu baru sebagian kecil dari program Pasir Putih masih ada lebih banyak lagi program-program mereka yang tida bisak saya sebut dan jelaskan satu-per-satu. Makanya buat kamu yang pengen mengenal lebih jauh tentang Pasir Putih langsung saja kunjungi situs resmi mereka di pasirputih.org. disana kamu bisa melihat program apa saja yang berhasil mereka jalankan secara lebih kompleks.

Ada satu hal yang paling menarik dalam perbincangan kami waktu itu. ketika salah satu diantara kami menanyakan tentang dari mana  Pasir Putih mendapatkan dana untuk mengadakan kegiatan-kegiatan mereka selama ini. Mengingat ada banyak sekali program-program yang sepertinya menghabiskan ‘Dana’ yang tidak sedikit. Berhubung juga salah satu kendala paling mendasar dari setiap kali kami ingin mengadakan kegiatan adalah  tidak adanya dana yang mampu menopang kami sehingga hal itu selalu berhasil membuat kami berkecil hati.

Sibawaeh selaku perwakilan dari Pasir Putih menjawab dengan amat sangat singkat dan mantap, “Dana Kami Dari Allah SWT!!!.” *MasyaAllaaaahhh!!!!
 (sebenernya gak cuma itu si jawabannya, tapi biar lebih dramatis ya kita kutip jawaban yang paling menarik untuk di dramatisir aja, biar tulisannya gak negbosenin *hehe)  Tak pelak saya pun memberikan applause yang sangat kencang waktu itu.

Luar biasa memang, ketika Allah SWT selalu memberikan jalan kepada siapa saja yang punya niat untuk berbuat baik. Selalu saja ada kemudahan yang Allah SWT sediakan disetiap langkahnya. Yang kita perlukan hanya melakukan yang terbaik. Bukankah proses tidak pernah menghianati hasil? 


فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman [55] )

Sebenarnya ada lebih banyak lagi hal yang ingin saya ceritakan tapi berhubung saya sudah capek ngetik dan capek ngerepisi tulisan ini *CurhatNjir :v

Mungkin sampai disini dulu kapan-kapan kalo ada nafsu saya untuk ngetik saya lanjutkan lagi. Ah ya, terimakasih Pasir Putih sebab banyaknya pelajaran berharga yang kalian bagikan kepada kami. Kami memang harus banyak belajar dari pahit manis perjalanan yang pernah kalian lewati.
Kedatangan kalian kali ini benar-benar menjadi berkah yang tak ternilai bagi kami, menjadi motivasi lebih agar kami bisa lebih semangat lagi dalam membangun komitmen bersama untuk membawa Teras Berajah terbang setinggi mungkin.

Semoga suatu hari nanti kami bisa mengikuti jejak sukses kalian.
Sukses selalu untuk komunitas Pasir Putih dan untuk Teras Berajah jangan pernah patah semangat teman-teman. Abaikan saja segalam macam bentuk perkataan orang. Karena memang, semakin tinggi sebuah pohon akan semakin besar pula angin yang akan menerpanya.

Satu lagi, jangan pernah katakan ‘Mustahil’ pada setiap apa yang akan menjadi rencana luar biasa kita kedepan. Karena mustahil itu adalah satu kata yang paling ‘Tidak Masuk Akal’.
Selagi kita masih mau berjuang akan selalu ada jalan yang akan Allah SWT bentangkan luas kepada kita semua.

Mulai sekarang marilah kita bertindak tidak hanya banyak berbicara tapi juga banyak bergerak.

‘Karena perubahan itu hanya di peruntukkan bagi orang-orang yang melakukan tindakan nyata bukan bagi orang yang menyatakan banyak melakukan tindakan.’

Mohon maaf kalau ada salah-salah kata atau salah-salah ketik tidak lain itu semua hanya karena ke khilafan saya sendiri. Pun kalau ada lebihnya itu datangnya langsung dari Allah SWT.

Wallahu a’lam bishawab, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Mantaappp....

0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto Saya
Cowo Yang Gagal tampan Sampe Akhirnya Mutusin Jadi Cowo Mapan | Hobi Banget Main Bola | 100% Madridista|