![]() |
|
Kolaborasi
diskusi kolektif antara komunitas Teras Berajah dan komunitas Pasir Putih.
|
Kediri. Senin, 31/Mei/2017 - Teras Berajah kedatang
tamu dari salah satu komunitas yang berbasis di Pemenang Lombok Utara. Sebagian
dari kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan komunitas ‘Pasir Putih’. Untuk
kamu yang belum tau atau ingin tau lebih jauh tentang komunitas Pasir Putih,
kamu bisa mengunjungi situs resmi mereka langsung di Pasirputih.org. Buat kamu yang sudah tau… bodoamat si *hehe
Well,
disini saya akan menceritakan sedikit mengenani kedatangan mereka ke Teras
Berajah. Malam itu selepas tarawih yang ‘memegalkan’ karena kebetulan dapet
imam tarawih yang suaranya merdu MasyaAllah (Hukum alam: Semakin merdu maka
bacaan semakin pelan) saya teringat akan jadwal Teras Berajah. Niat hati ingin
istirahat sejenak meluruskan otot-otot kaki seketika buyar ketika suara dari
salah satu teman yang mengajak saya untuk segera bergegas menuju tempat
diadakannya Teras Berajah karena ‘katanya’ disana telah menunggu teman-teman
dari komunitas Pasir Putih.
Sebelumnya
diperjalanan pulang, saya juga sempat berpapasan dengan yongki pak ketua dari Teras
Berajah yang terlihat begitu buru-buru mencari Bang Jack selaku Humas dari Teras
Berajah. Berhubung tadi saya juga sempat melihat Bang Jack sedang kumpul-kumpul
dengan beberapa temannya di pinggir jalan. Jadilah saya sarankan pada pak ketua
untuk mencari Bj langsung ke tempat tersebut.
Setelah
berganti pakaian lalu beberapa kali menenggak minuman, sayapun berjalan menuju
tempat berkumpulnya teman-teman dari Teras Berajah.
Kampretnya,
ketika sudah sampai, saya tidak menemukan satupun dari anggota Teras Berajah.
Hanya tiga orang teman dari komunitas Pasir Putih dan satu orang bapak H. Siap
selaku pemilik rumah yang memfasilitasi kami tempat diadaknnya kegiatan Teras
Berajah.
Saat
itu juga, dilema membekap saya. Mau balik nyari teman-teman yang lain sudah
terlanjur ngucap salam, mau ikutan nimbrung takut nanti gak tau mau ngomong apa’an. Tapi yaudah Bismillah saya memberanikan diri untuk
ikut nimbrung di tengah-tengah mereka. Untuk beberapa saat saya merasa agak
nyaman (karena gak ada obrolan plus ngeles mainin sosmed) sampe akhirnya salah
satu dari teman-teman Pasir Putih bertanya kepada saya (belakangan saya tau
namanya Siba’)
“Disini kegiatannya apa
saja?”
Jleb!!!
Saya yang lagi khusyuk-khusuknya baca-baca Time
Line sempat kaget. Gak tau mau jawab apa, yaudah jawab sekenanya.
“Kegiatannya? Ya cuma
belajar-belajar aja udah.” Ngeles lagi, mainin sosmed.
Si siba? melongo.
Dalam hati: ‘Anjiirrr….
Jawaban macam apa ini? gak berbobot sama sekali.’
Setelah itu? gak ada
lagi yang nanya-nanya ke saya. Haaaaa ha *KetawaJahat
Mungkin kalo 15 detik aja kaya gini terus reputasi Teras Berajah bakalan hancur saat itu juga tapi untungnya, beberapa
saat kemudian datanglah Bang Jack bersama beberapa koleganya. Menyusul juga
yongki serta beberapa anggota Teras Berajah (si kampret yang barusan teriak
teriak depan rumah yang saya kira udah stay di Teras Berajah).
Belum puas dengan
jawaban saya barusan (ya jelaslah) si siba’ balik nanya lagi ke Bang Jack.
Terjadilah percakapan yang amat menarik untuk disimak waktu itu, pembahasan
mengenai latar belakang terbentuknya Teras Berajah sampai rencana kedepannya Teras
Berajah akan seperti apa dijelaskan secara gamblang dan terperinci oleh Bang Jack.
Saya yang kebetulan
duduk di dekat Bang Jack waktu itu cuma bisa senyum, ngangguk-ngangguk, senyum,
ngangguk-ngangguk, senyum, ngangguk lagi, udah gitu aja terus sampe Teras
Berajah berubah jadi Teras Dugem syari’ah.
Setelah menjelaskan
panjang lebar tentang Teras Berajah. Sekalian minta pendapat dari teman-teman
yang lain untuk mengenalkan lebih jauh tentang Teras Berajah. Akhirnya, tibalah
giliran teman-teman dari komunitas Pasir Putih untuk memperkenalkan kepada kami tujuan kedatangan
mereka ke Teras Berajah. Tidak lupa juga bagaimana asal usul terbentuknya komunitas
Pasir Putih dan cerita mistis apa saja yang berkembang ditengah-tengah mereka
saat ini (Ok point yang terakhir itu sebenarnya tidak ada).
“Sebenarnya ini ajang
silaturrahmi saja. Mudah-mudahan selepas ini kita bisa punya gagasan bersama.
Apa yang bisa kita lakukan. Karena kami di Pasir Putih sangat senang melakukan
banyak hal.” ujar siba sebelum mulai mengenalkan Pasir Putih kepada kami.
“Jadi kami (Pasir Putih) terbentuk pada tahun 2009 akhir. Pada tahun
2010 kami sudah mulai melakukan kegiatan-kegiatan. Awalnya itu dari kegiatan
Literasi Media. Pada waktu itu ada loka karya atau workshop tentang media dari
forum lempeng namanya. Pada tahun 2010 ada workshop literasi media, namanya aku
masa. Aku masa kemudian menjadi idiologi atau landasan pikiran bagi Pasir Putih.
Jadi setiap gerakan selalu berpatokan pada aku masa. Aku masa itu sederhana.
Aku dan masa. Jika di lebur aku masa itu bisa menjadi. I am the public (Aku masyarakat). Jadi kami tidak lagi membedakan
satu individu dengan masyarakat. Atau misalnya Pasir Putih dengan masyarakat.
Akan tetapi Pasir Putih merupakan bagian dari masyarakat. Dan isu-isu yang kami
kerjakan di Pasir Putih itu adalah
tentang realitas sosial masyarakat. Jadi tidak jauh-jauh dari itu.” terang
siba.
Dan kerennya, Pasir
Putih ini memang memiliki banyak sekali program yang melibatkan masyarakat.
Karena saat itu juga kami langsung di suguhkan dengan potret-potret dari
kegiatan mereka. Sangat sejalan dengan apa yang menjadi landasan pikiran mereka
selama ini. Aku dan Masyarakat.
Menarik saja saat
melihat potret masyarakat ramai berkumpul di satu tempat berdesakan dalam satu frame menyaksikan kegiatan yang diadakan
oleh teman-teman dari Pasir Putih. Hal yang sangat jarang terjadi tentunya
mengingat ada lebih banyak orang yang memilih untuk asyik sendiri dengan gadget dan segala macam tetek bengeknya.
Ah ya, salah satu yang
menjadi program andalan Pasir Putih itu adalah Belajar Aksara.
“Belajar aksara itu
persis seperti gagasan teman-teman. Melihat potensi kemudian itu di olah.” Ujar
siba coba menerangkan sedikit tentang Belajar Aksara. Karena kebetulan saat itu
ikut juga Ijtihad selaku pemegang program Belajar Aksara. “Jadi nanti lebih
jauh tentang Belajar Aksara akan disampaikan oleh Ijtihad.” lanjutnya
Programnya yang lain
yakni Bangsal Menggawe. Bangsal ini sejenis pelabuhan kecil tempat transit
wisatawan sebelum menyebrang ke tiga gili. Bangsal Menggawe Biasanya diadakan dengan mengundang seniman-seniman dari seluruh
daerah yang diadakan sekali dalam satu tahun.
Ada juga Kanal Pasir
Putih yang menayangkan kegiatan warga sehari-hari melalui media tv kabel. Jadi
kegiatan warga direkam kemudian rekaman tersebut ditayangin lewat penyedia jasa
tv kabel gitu. Yang dirumahnya ada tv kabel pasti tau ni. Atau pasti pernah
ngalamin pas lagi asik-asiknya nonton sinetron apa gitu, misalnya nonton
sinetron anak jalanan pas mau masuk adegan balap baru mau nge gas tiba-tiba
tayangannya berubah jadi acaran sunatan bapak-bapak pengajian misalnya. Nah,
kurang lebih seperti itulah Kanal Pasir Putih ini.
Belum lagi Biskop Pasir
Putih yang diadakan dua kali dalam satu minggu yang kegiatannya itu mengkaji
film. Tapi bukan film-film sembarangan.
“Ada seorang penulis
yang menulis 101 film yang wajib ditonton sebelum mati. Nah film-film seperti
inilah yang kami konsumsi. Tidak hanya berbicara film sebagai film tapi juga
yang kita bisa belajar sejarah, belajar budaya bisa belajar, politik.” Jelas
siba waktu itu.
Beberapa program yang
saya sebutkan diatas itu baru sebagian kecil dari program Pasir Putih masih ada
lebih banyak lagi program-program mereka yang tida bisak saya sebut dan
jelaskan satu-per-satu. Makanya buat kamu yang pengen mengenal lebih jauh
tentang Pasir Putih langsung saja kunjungi situs resmi mereka di pasirputih.org.
disana kamu bisa melihat program apa saja yang berhasil mereka jalankan secara
lebih kompleks.
Ada satu hal yang
paling menarik dalam perbincangan kami waktu itu. ketika salah satu diantara
kami menanyakan tentang dari mana Pasir
Putih mendapatkan dana untuk mengadakan kegiatan-kegiatan mereka selama ini. Mengingat ada banyak sekali
program-program yang sepertinya menghabiskan ‘Dana’ yang tidak sedikit.
Berhubung juga salah satu kendala paling mendasar dari setiap kali kami ingin
mengadakan kegiatan adalah tidak adanya
dana yang mampu menopang kami sehingga hal itu selalu berhasil membuat kami
berkecil hati.
Sibawaeh selaku
perwakilan dari Pasir Putih menjawab dengan amat sangat singkat dan mantap, “Dana Kami Dari Allah SWT!!!.” *MasyaAllaaaahhh!!!!
(sebenernya gak cuma itu si jawabannya, tapi biar
lebih dramatis ya kita kutip jawaban yang paling menarik untuk di dramatisir
aja, biar tulisannya gak negbosenin *hehe) Tak pelak saya pun memberikan applause yang sangat kencang waktu itu.
Luar biasa memang,
ketika Allah SWT selalu memberikan jalan kepada siapa saja yang punya niat
untuk berbuat baik. Selalu saja ada kemudahan yang Allah SWT sediakan disetiap
langkahnya. Yang kita perlukan hanya melakukan yang terbaik. Bukankah proses
tidak pernah menghianati hasil?
فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman [55] )
Sebenarnya ada lebih
banyak lagi hal yang ingin saya ceritakan tapi berhubung saya sudah capek
ngetik dan capek ngerepisi tulisan ini *CurhatNjir :v
Mungkin sampai disini
dulu kapan-kapan kalo ada nafsu saya untuk ngetik saya lanjutkan lagi. Ah ya,
terimakasih Pasir Putih sebab banyaknya pelajaran berharga yang kalian bagikan
kepada kami. Kami memang harus banyak belajar dari pahit manis perjalanan yang
pernah kalian lewati.
Kedatangan kalian kali
ini benar-benar menjadi berkah yang tak ternilai bagi kami, menjadi motivasi
lebih agar kami bisa lebih semangat lagi dalam membangun komitmen bersama untuk
membawa Teras Berajah terbang setinggi mungkin.
Semoga suatu hari nanti
kami bisa mengikuti jejak sukses kalian.
Sukses selalu untuk
komunitas Pasir Putih dan untuk Teras Berajah jangan pernah patah semangat
teman-teman. Abaikan saja segalam macam bentuk perkataan orang. Karena memang, semakin
tinggi sebuah pohon akan semakin besar pula angin yang akan menerpanya.
Satu lagi, jangan
pernah katakan ‘Mustahil’ pada setiap apa yang akan menjadi rencana luar biasa
kita kedepan. Karena mustahil itu adalah satu kata yang paling ‘Tidak Masuk Akal’.
Selagi kita masih mau
berjuang akan selalu ada jalan yang akan Allah SWT bentangkan luas kepada kita
semua.
Mulai sekarang marilah
kita bertindak tidak hanya banyak berbicara tapi juga banyak bergerak.
‘Karena perubahan itu
hanya di peruntukkan bagi orang-orang yang melakukan tindakan nyata bukan bagi
orang yang menyatakan banyak melakukan tindakan.’
Mohon maaf kalau ada
salah-salah kata atau salah-salah ketik tidak lain itu semua hanya karena ke khilafan saya sendiri. Pun kalau ada lebihnya
itu datangnya langsung dari Allah SWT.
Wallahu a’lam bishawab, wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
![]() |
| Mantaappp.... |



0 komentar:
Posting Komentar